Pacitan, Lidikinvestigasi.com – Waktu terus berjalan tanpa terasa, termasuk bagi para pendidik dan aparatur sipil negara yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan. Salah satunya adalah Dra. Surtini, M.MPd, seorang srikandi pendidikan yang kini memasuki masa purna tugas pada usia 60 tahun.
Selama puluhan tahun perjalanan kariernya, Dra. Surtini dikenal sebagai sosok guru dan kepala sekolah yang berdedikasi. Meskipun hanya menjabat sebagai Kepala SMKN Pringkuku, Pacitan dalam waktu singkat, yakni sekitar 4,5 bulan, namun ia berhasil menorehkan sejumlah prestasi penting. Salah satunya adalah membawa SMKN Pringkuku Pacitan menjadi sekolah Pusat Keunggulan, sebuah capaian besar bagi lembaga pendidikan kejuruan di daerah pesisir selatan Jawa Timur tersebut.
Senin (29/9/2025) menjadi hari terakhir Dra. Surtini, M.MPd menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Mulai 1 Oktober 2025, beliau resmi kembali ke tengah masyarakat setelah puluhan tahun mengabdi di dunia pendidikan.
Acara pelepasan digelar secara sederhana namun penuh makna di salah satu ruang pertemuan SMKN Pringkuku. Ratusan keluarga besar sekolah, mulai dari siswa, guru, tenaga kependidikan, staf tata usaha, hingga mahasiswa STKIP peserta PPL, hadir memberikan penghormatan terakhir. Suasana haru begitu terasa, tangis haru mengiringi setiap kata perpisahan.
Dalam sambutannya, Dra. Surtini mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama menjabat.
“Meskipun masa kerja saya sebagai Kepala Sekolah hanya singkat, yaitu 4,5 bulan, saya merasa sangat berkesan dan berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Saya memohon maaf jika ada kesalahan selama memimpin, dan berharap SMKN Pringkuku semakin maju di masa depan,” tutur Dra. Surtini dengan suara bergetar.
Sebagai penutup, ia bahkan membacakan sebuah pantun yang disambut tepuk tangan hangat dari hadirin:
“Bunga mawar di taman indah
Semerbak mewangi sepanjang masa
Saya mohon maaf segala salah
Semoga SMKN Pringkuku semakin jaya.”
Kehadiran Dra. Surtini di SMKN Pringkuku meski singkat, meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga besar sekolah. Gaya kepemimpinannya dinilai mampu menghadirkan suasana kerja yang harmonis, menumbuhkan semangat gotong royong, serta memotivasi guru dan siswa untuk terus berprestasi.
Salah satu staf sekolah bahkan menuturkan, “Seandainya Ibu lebih lama di sini, mungkin SMKN Pringkuku akan lebih maju lagi,” katanya sambil meneteskan air mata.
Capaian sebagai sekolah pusat keunggulan menjadi bukti nyata bahwa visi dan komitmen Dra. Surtini dalam memajukan pendidikan berjalan efektif, meskipun dalam waktu yang terbatas.
Bagi Dra. Surtini, pendidikan adalah jalan pengabdian sepanjang hayat. Sejak awal kariernya sebagai pendidik hingga mencapai posisi kepala sekolah, ia selalu berpegang pada prinsip keikhlasan, kerja keras, dan pengabdian tanpa pamrih.
Masa purna tugas bukan akhir, melainkan awal babak baru untuk tetap berkontribusi di tengah masyarakat. Banyak kolega dan siswa percaya, meskipun tidak lagi mengenakan atribut kepegawaian, Dra. Surtini tetap akan berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan di Pacitan.
Acara pelepasan ini sekaligus menjadi momentum refleksi bagi dunia pendidikan di Pacitan. Keberhasilan SMKN Pringkuku menjadi pusat keunggulan di bawah kepemimpinan Dra. Surtini memberikan inspirasi bahwa kepemimpinan yang visioner, meskipun singkat, mampu membawa perubahan positif.
Ke depan, seluruh guru dan tenaga kependidikan SMKN Pringkuku diharapkan dapat meneruskan semangat yang telah ditanamkan. Sinergi antara sekolah, komite, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga prestasi yang sudah diraih.
Purna tugas Dra. Surtini, M.MPd bukan hanya perpisahan, tetapi juga penghormatan terhadap dedikasi seorang srikandi pendidikan. Air mata yang mengiringi perpisahan ini menjadi bukti nyata bahwa keteladanan, kerja keras, dan kepemimpinan beliau meninggalkan jejak mendalam di hati keluarga besar SMKN Pringkuku Pacitan.
Semoga semangat pengabdian yang telah ditunjukkan dapat terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Pacitan.
(Reporter: E.setyo)