Search

Waspadai Serangan Panas: Kenali Gejala Heat Stroke dan Cara Pencegahannya

Ilustrasi pria muda terkena serangan panas saat beraktivitas di bawah terik matahari, memakai handuk basah untuk mendinginkan tubuh.

Waspadai Serangan Panas: Kenali Gejala Heat Stroke dan Cara Pencegahannya

Jakarta, Lidikinvestigasi.com — Memasuki puncak musim kemarau, berbagai daerah di Indonesia dilanda cuaca panas ekstrem. Fenomena ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan, terutama heat stroke , yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Heat stroke merupakan kondisi serius akibat peningkatan suhu tubuh secara drastis akibat paparan suhu tinggi, terutama saat tubuh tidak mampu mendinginkan diri. Kasus heat stroke belakangan ini dilaporkan meningkat di beberapa wilayah seperti Surabaya, Yogyakarta, hingga Kupang.

Menurut penjelasan Kementerian Kesehatan RI, heat stroke terjadi ketika suhu tubuh melebihi 40°C dan mekanisme pendingin tubuh (seperti berkeringat) tidak berfungsi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ dalam waktu singkat.

Gejala heat stroke meliputi:

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ permanen hingga kematian .

Beberapa kelompok yang paling rentan mengalami heat stroke, antara lain:

Penyebab utama heat stroke:

  • Terpapar sinar matahari langsung terlalu lama

  • Ruangan tertutup tanpa luas

  • Aktivitas fisik berat di luar ruangan saat suhu tinggi

Agar terhindar dari risiko serangan panas, masyarakat disarankan untuk:

✅ Menghindari aktivitas berat di luar ruangan saat siang hari
✅ Mengenakan pakaian longgar, berbahan ringan dan berwarna terang
✅ Minum air putih minimal 2 liter per hari
✅ Gunakan topi atau payung saat beraktivitas di luar
✅ Berada di ruangan ber-AC atau berventilasi baik
✅ Segera cari tempat teduh jika merasa pusing atau lelah di bawah panas matahari

Jika seseorang mungkin mengalami heat stroke, segera lakukan pertolongan pertama berikut:

  1. berangkat ke tempat yang sejuk

  2. longgarkan pakaian

  3. Kompres tubuh dengan udara dingin

  4. Segera hubungi petugas medis atau bawa ke rumah sakit

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi suhu panas ekstrem di beberapa provinsi hingga akhir Agustus 2025. Pemerintah daerah juga diminta mengintensifkan kampanye edukasi masyarakat kesehatan , khususnya di daerah rawan.

Kementerian Kesehatan juga mengimbau sekolah-sekolah dan tempat kerja agar menyesuaikan jadwal kegiatan luar ruang demi keselamatan bersama.

Cuaca panas ekstrem bukan sekadar ketidaknyamanan, namun merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Dengan memahami gejala dan cara penanganan serangan panas, serta melakukan langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat terlindungi dari dampak buruk cuaca ekstrem. (Red)