Search

Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi Capai 80%: Dorong Akses Pariwisata dan Ekonomi Bali Barat

Foto udara pembangunan tol Gilimanuk–Mengwi di Bali Barat, Juli 2025


Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi Capai 80%: Dorong Akses Pariwisata dan Ekonomi Bali Barat

Pembangunan jalan tol Gilimanuk–Mengwi di Bali dilaporkan telah mencapai kemajuan fisik sebesar 80 persen hingga akhir Juli 2025. Proyek strategis nasional ini menjadi salah satu infrastruktur kunci yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Bali bagian barat, serta mempercepat konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk ke pusat ekonomi dan pariwisata di Bali.

Proyek tol sepanjang 96,21 kilometer ini terbagi menjadi tiga seksi utama, yakni:

  • Seksi 1: Gilimanuk – Pekutatan

  • Seksi 2: Pekutatan – Soka

  • Seksi 3: Soka – Mengwi

Menurut Direktur Utama PT Tol Jagat Kerthi Bali, I Wayan Wiryawan, proyek ini ditargetkan rampung pada akhir tahun dan mulai beroperasi secara penuh pada kuartal pertama 2026.

“Kami optimis penyelesaian proyek ini akan sesuai jadwal. Kami juga terus berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk memastikan proses berjalan lancar,” ungkapnya saat konferensi pers di Denpasar.

Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik kemajuan ini. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menilai hal ini akan mengurangi kemacetan parah yang sering terjadi di jalur Gilimanuk–Denpasar, terutama saat musim liburan.

“Bali Barat memiliki potensi pariwisata luar biasa seperti Pantai Medewi dan kawasan Jembrana. Dengan akses yang lebih cepat dan aman, wisatawan akan semakin tertarik mengunjungi wilayah tersebut,” ujarnya.

Pembangunan tol juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar trase tol. Pemerintah daerah telah menggelar pelatihan bagi pelaku UMKM lokal agar dapat memanfaatkan momen ini, termasuk membuka rest area dengan produk-produk khas Bali Barat.

Sejumlah desa yang dilalui jalur tol juga mendapat pembaruan dan pemberdayaan program dari pemerintah dan pihak pengembang.

Meski mendapat sambutan positif, proyek ini sempat memunculkan kekhawatiran dari pegiat lingkungan. Beberapa organisasi yang menyoroti dampak pembangunan terhadap ekosistem mangrove dan lahan pertanian.

Sebagai respon, pengembang telah melakukan studi AMDAL dan menyediakan zona hijau di sekitar tol serta penanaman kembali 10.000 pohon sebagai penyelamatan lingkungan.

Tol Gilimanuk–Mengwi merupakan proyek penting untuk mendukung pemerataan pembangunan Bali, khususnya di wilayah barat yang selama ini infrastrukturnya kurang terjangkau. Dengan hampir selesainya pembangunan, harapan terhadap percepatan ekonomi dan pariwisata semakin tinggi, jaminan aspek sosial dan lingkungan tetap diperhatikan. (red)