Proyek Jalan Tol Semarang–Demak Selesai, Percepat Akses Transportasi dan Kurangi Banjir Rob

Jalan Tol Semarang–Demak membentang di atas tanggul laut, difoto dari udara pada hari peresmian.

 

Proyek Jalan Tol Semarang–Demak Selesai, Percepat Akses Transportasi dan Kurangi Banjir Rob

Semarang, LidikInvestigasi.com – Pemerintah resmi mengumumkan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 2 yang menghubungkan Sayung hingga Kota Demak. Peresmian dilakukan pada Kamis, 1 Agustus 2025 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, bersama Gubernur Jawa Tengah.

Tol sepanjang 16,31 km ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat konektivitas wilayah pesisir utara Jawa dan sekaligus menjadi solusi pengendalian banjir rob yang selama ini melumpuhkan aktivitas masyarakat di wilayah Demak dan sekitarnya.

“Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya soal jalan, tapi juga soal keselamatan, efisiensi logistik, dan kehidupan yang lebih baik,” ujar Menteri Basuki dalam sambutannya.

Tol Semarang–Demak memberikan banyak manfaat:

  • Waktu tempuh Semarang–Demak kini hanya 25 menit, dari sebelumnya bisa 1–2 jam saat jam sibuk atau banjir

  • Pengurangan risiko rob karena tol ini berfungsi ganda sebagai tanggul laut (sea wall)

  • Peluang ekonomi lokal tumbuh, terutama di sektor logistik, perdagangan dan pariwisata pesisir

Masyarakat setempat juga merasakan dampaknya secara langsung. Seorang nelayan di Sayung, Pak Wardi, menyampaikan bahwa kini akses menuju pasar dan fasilitas kesehatan jauh lebih cepat dan aman dari genangan air laut.

Tol ini menjadi tol tanggul pertama di Indonesia, mengintegrasikan jalan tol dengan sistem pengendalian banjir. Proyek menggunakan material ramah lingkungan, dan dirancang agar tidak merusak kawasan mangrove yang menjadi habitat penting di sekitar pesisir.

Pemerintah bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk memastikan proyek ini tidak merusak ekosistem laut dan pesisir.

“Kami memantau langsung pelaksanaan reklamasi dan konservasi mangrove di sepanjang jalur tol ini,” ungkap Dirjen Bina Marga PUPR.

Pemerintah menargetkan tol ini akan tersambung ke Seksi 1 (Kaligawe–Sayung) pada awal 2026, dan menjadi jalur alternatif padat yang menyambung langsung ke Jalur Pantura. Selain itu, pemerintah juga sedang menyiapkan integrasi jalan tol ini dengan rencana pelabuhan logistik baru di Demak.

Dalam jangka panjang, proyek infrastruktur ini diharapkan mampu:

  • Mendorong investasi industri di Demak dan Kendal

  • Menarik wisatawan ke kawasan pesisir dan religi seperti Makam Sunan Kalijaga

  • Mengurangi kerugian akibat banjir rob yang mencapai miliaran rupiah per tahun

 Penulis: Tim