Search

NOAH Pilih Ponorogo untuk Side B – Musik dan Wisata Alam

 

Ariel NOAH dan Bupati Sugiri Sancoko dalam media gathering di Rumah Dinas Bupati Ponorogo

NOAH Pilih Ponorogo untuk Proyek Side B, Ini Daya Tariknya

PONOROGO, Lidikinvestigasi.com – Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kembali mencuri perhatian publik nasional. Kali ini, keindahan alam dan kekayaan budayanya menjadi alasan utama grup musik papan atas NOAH memilih kota Reog ini sebagai lokasi syuting untuk proyek "Side B", salah satu segmen eksklusif di kanal YouTube mereka, NOAH OFFICIAL.

Selama dua hari, yakni pada 12 hingga 13 Agustus 2025, Ariel dan rekan-rekannya menyambangi tiga destinasi wisata alam unggulan di Ponorogo. Ketiganya adalah Telaga Ngebel, Watu Semaur di Kecamatan Ngrayun, serta Bukit Kuik yang terletak di Kecamatan Sambit. Ketiga lokasi ini dikenal memiliki pemandangan alam yang memikat dan nilai budaya yang kuat, menjadikannya pilihan tepat untuk proyek video musik dengan sentuhan visual sinematik.

Proyek “Side B”: Musik, Visual, dan Cerita di Balik Layar

“Side B” merupakan salah satu konten kreatif NOAH yang menampilkan lagu-lagu mereka yang jarang dibawakan di konser atau festival besar. Dalam proyek ini, NOAH mencoba menghadirkan nuansa berbeda melalui rekaman live performance di alam terbuka dengan latar pemandangan yang menakjubkan.

Alih-alih di studio atau panggung, “Side B” mengeksplorasi keindahan Indonesia dengan menggabungkan musik dan visual sinematik dari berbagai daerah. Menurut Ariel, proyek ini adalah bentuk apresiasi mereka terhadap kekayaan alam dan budaya lokal.

“Side B bukan hanya tentang musik. Ini tentang menghidupkan lagu dalam suasana yang berbeda, dengan energi tempat itu sendiri,” ujar Ariel.

Bukit Kuik: Awan, Bukit, dan Perjalanan yang Tak Terlupakan

Salah satu momen paling berkesan bagi Ariel selama syuting di Ponorogo adalah perjalanan menuju Bukit Kuik, sebuah destinasi alam yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jalur menuju lokasi ini cukup menantang, dengan tanjakan curam dan jalanan sempit yang memerlukan kehati-hatian.

Namun, begitu tiba di puncak, pemandangan spektakuler langsung menyambut. Hamparan bukit hijau yang seolah menyentuh awan menciptakan kesan magis yang sulit dilupakan.

“Bukit Kuik sangat berkesan karena pemandangannya jarang dimiliki tempat lain. Kita bisa melihat awan dari dekat dan panorama indah di ketinggian,” ungkap Ariel dalam sesi media gathering bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Jumat (14/8/2025) di Pringgitan Rumah Dinas Bupati.

Lukman dan Keindahan Refleksi Telaga Ngebel

Tak kalah menarik, gitaris NOAH, Lukman, memilih Telaga Ngebel sebagai spot favoritnya. Terletak di ketinggian sekitar 734 mdpl, telaga alami ini dikelilingi hutan dan pegunungan yang menciptakan suasana tenang dan menenangkan.

Sebagai penggemar fotografi, Lukman terpukau oleh keindahan cahaya pagi yang memantul di permukaan air.

“Refleksi airnya, matahari terbit, dan suasananya—difoto bagus sekali,” katanya singkat namun penuh kesan.

Telaga Ngebel memang menjadi salah satu destinasi andalan Ponorogo yang ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

Watu Semaur: Lokasi Tersembunyi yang Sarat Nuansa Mistis

Lokasi ketiga, Watu Semaur, menawarkan pemandangan tebing dan aliran air alami di kawasan pegunungan. Terletak di Kecamatan Ngrayun, tempat ini belum terlalu dikenal luas, namun justru menawarkan keaslian dan ketenangan yang cocok untuk syuting musik bernuansa kontemplatif.

Visual tebing dan suasana hutan menjadi elemen penting dalam pengambilan gambar untuk proyek “Side B”.

Sambutan Hangat dari Pemerintah Daerah

Kehadiran NOAH di Ponorogo mendapat sambutan positif dari Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Ia berharap momentum ini bisa menjadi pemicu promosi wisata daerah, khususnya untuk menjangkau generasi muda yang selama ini lebih banyak mengenal Ponorogo lewat kesenian Reog.

“Ponorogo kaya akan budaya, wisata, dan religi. Tapi akses masih jadi tantangan—dari tol perlu satu jam, dan bandara belum ada. Kehadiran NOAH saya harap bisa jadi pemicu untuk menarik wisatawan,” kata Sugiri.

Bupati juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara dunia musik dan pariwisata dapat membuka peluang baru untuk mempromosikan potensi lokal melalui media digital.

Promosi Wisata Lewat Musik: Langkah Kreatif yang Patut Didukung

Apa yang dilakukan NOAH di Ponorogo merupakan contoh nyata bahwa musik bisa menjadi media promosi daerah yang sangat efektif. Dengan memanfaatkan kanal YouTube dan kekuatan visual, destinasi seperti Telaga Ngebel, Bukit Kuik, dan Watu Semaur kini bisa dikenal jutaan orang melalui video musik.

Model kolaborasi ini sejalan dengan tren pariwisata digital, di mana konten kreatif menjadi ujung tombak promosi destinasi wisata. Ponorogo memiliki semua elemen: budaya yang kuat, pemandangan yang unik, serta masyarakat yang ramah.

Penutup: Ponorogo, Harmoni Alam dan Musik

Dengan segala pesonanya, Ponorogo tak hanya menyuguhkan kesenian Reog yang mendunia, tetapi juga lanskap alam yang cocok untuk eksplorasi kreatif. Kehadiran NOAH dalam proyek “Side B” bukan hanya menjadi kebanggaan bagi warga Ponorogo, tetapi juga membuka mata publik bahwa Bumi Reog menyimpan banyak cerita, visual, dan pengalaman yang layak diangkat ke pentas nasional, bahkan internasional.

Proyek ini membuktikan bahwa sinergi antara musisi, pemerintah, dan pariwisata lokal bisa menciptakan dampak positif bagi citra daerah di mata publik. Dan Ponorogo, dengan segala keunikannya, pantas mendapat sorotan itu. (Red)