Search

Infrastruktur Jalan di Jawa Timur Dipercepat, Akses Ekonomi Wilayah Selatan Ditingkatkan

Surabaya,Lidikinvestigasi.comPemerintah Provinsi Jawa Timur mengakselerasi proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah selatan Jawa Timur. Proyek ini menyasar strategi kawasan-kawasan seperti Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, dan Blitar untuk membuka akses ekonomi dan mempersingkat waktu distribusi barang antardaerah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam kunjungan kerjanya di Trenggalek menegaskan bahwa proyek ini menjadi prioritas untuk mengurangi ketimpangan infrastruktur antara kawasan utara dan selatan provinsi tersebut.

“Kami ingin memastikan semua daerah mempunyai hak yang sama untuk berkembang. Wilayah selatan harus bisa terhubung dengan pusat industri dan perdagangan. Itu hanya bisa diwujudkan jika infrastrukturnya memadai,” ujar Khofifah, Kamis (1/8).

Pembangunan ini meliputi pelebaran jalan provinsi, pembangunan jembatan penghubung antar-kecamatan, serta pembukaan jalur alternatif penghubung lintas kabupaten. Salah satu proyek unggulan adalah perbaikan ruas Tulungagung–Trenggalek dan penguatan jalur logistik Pacitan–Ponorogo.

Proyek ini dilakukan dengan skema kerja yang sama antara Pemerintah Provinsi, Kementerian PUPR, serta dukungan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) infrastruktur.

Masyarakat menyambut baik langkah ini. Banyak warga yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan berlubang, rawan longsor, dan sempit, kini mulai merasakan perubahan.

“Dulu kalau kirim hasil pertanian ke Tulungagung butuh waktu 3 jam, sekarang bisa 2 jam lebih sedikit karena jalannya diperbaiki,” ujar Sutikno, seorang petani dari Kecamatan Kampak, Trenggalek.

Selain sektor pertanian, UMKM lokal juga mendapat manfaat karena distribusi bahan baku dan pemasaran produk menjadi lebih efisien. Pemerintah daerah pun optimis dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata dan perdagangan lokal.

Meski kemajuan berjalan sesuai rencana, sejumlah kendala tetap harus diatasi. Salah satunya adalah curah hujan tinggi di wilayah selatan yang kerap menghambat proses konstruksi. Selain itu, proses pembebasan lahan di beberapa titik strategi masih menghadapi kendala administratif dan sosial.

Gubernur Khofifah meminta seluruh pihak terkait untuk proaktif dan berkoordinasi agar pembangunan tidak terkendala.

Dalam jangka panjang, proyek infrastruktur ini diharapkan akan menciptakan kawasan-kawasan ekonomi baru di selatan Jawa Timur, serta mengurangi beban jalan nasional yang padat di wilayah utara.

Pemerintah provinsi menargetkan seluruh ruas proyek utama selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2026. (red)