Festival Seni Budaya Borneo 2025 Kembali Digelar, Tarik Ratusan Ribu Wisatawan
Pontianak, LidikInvestigasi.com — Festival Seni Budaya Borneo (FSBB) 2025 resmi dibuka di Taman Alun‑alun Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (1/8/2025). Acara tahunan ini berhasil menyedot sekitar 120.000 pengunjung dalam lima hari penyelenggaraan, memperkuat daya tarik wisata budaya di wilayah Indonesia bagian timur dan barat.
Gubernur Kalbar, Chadrin Noor, secara simbolis membuka festival dengan menampilkan tarian tradisional Dayak serta membuka rangkaian pasar seni dan budaya yang menampilkan kerajinan tangan khas Dayak, Melayu, dan etnis Tionghoa. “FSBB bukan hanya festival, tetapi wadah pelestarian identitas budaya sekaligus motor ekonomi kreatif masyarakat lokal,” ungkapnya saat membuka acara.
Festival menampilkan berbagai segmen seperti:
-
Parade budaya dengan pakaian adat Dayak, Melayu, dan etnis lain
-
Pentas seni klasik dan kontemporer: tari Tanjung oleh sanggar tradisi, musik bambu campur, hingga pertunjukan wayang suku Dayak
-
Pasar UMKM menampilkan kerajinan rotan, tenun ikat, batik khas Kalbar, hingga kuliner lokal seperti kue bingka dan ikan salai sambal tempoyak
-
Workshop batik kantong kain alam dan pelatihan membatik kain tenun tradisional untuk wisatawan dan generasi muda
Laporan Dinas Pariwisata Kalbar mencatat lonjakan omzet bagi sekitar 800 pelaku UMKM lokal, dengan rata-rata peningkatan transaksi hingga 30–50% dibanding hari normal. Homestay dan hotel sekitar Pontianak juga terisi penuh sejak dua hari sebelum festival dimulai.
Salah satu peserta, pedagang tenun ikat asli Sintang, Rahmawati, menyebut: “Berkat festival ini saya bisa memperluas pasar hingga Kalimantan Timur, bahkan beberapa pembeli dari luar negeri. Ini kesempatan besar buat kami.”
Pemprov Kalbar menggandeng komunitas seni lokal, sanggar budaya, hingga lembaga pendidikan seni untuk menghadirkan rangkaian program yang tidak sekadar hiburan melainkan edukasi budaya. Untuk edisi tahun depan, rencana pengembangannya mencakup platform virtual bagi generasi muda yang tak bisa hadir langsung.
Festival Seni Budaya Borneo diharapkan menjadi ikon pariwisata nasional, sekaligus simbol keragaman multisuku yang harmonis. Pemerintah dan komunitas berharap generasi muda menjaga legacy budaya, serta meningkatkan konektivitas antardaerah melalui pertukaran seni dan kolaborasi lintas budaya digital. (Red)