![]() |
Baznas Pacitan Salurkan Zakat dan Infaq untuk 2.066 Mustahik di Momen Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan
Pacitan, Lidikinvestigasi.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pacitan (Hajatan) ke-280, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan penyaluran dana zakat, infaq, dan sodaqoh bagi masyarakat yang berhak menerima (mustahik). Acara penyaluran ini dilaksanakan di Gedung Karya Darma pada Kamis (13/02) dan dihadiri langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, bersama jajaran pemerintah daerah.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program rutin Baznas dalam mendistribusikan dana yang telah dihimpun dari para muzakki, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat umum yang menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
Tahap Pertama Penyaluran Tahun 2025
Penyaluran dana Baznas kali ini merupakan tahap pertama di tahun 2025 dengan jumlah penerima mencapai 2.066 orang di seluruh Kabupaten Pacitan. Secara simbolis, Bupati Pacitan menyerahkan bantuan kepada 326 penerima dari wilayah Kecamatan Pacitan.
Rincian penerima bantuan tersebut meliputi:
100 orang dari keluarga kurang mampu.
100 orang guru ngaji yang berperan dalam pendidikan agama di masyarakat.
126 anak yatim setingkat SD dan SMP sederajat.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban kebutuhan sehari-hari, sekaligus menjadi dukungan moral bagi para penerima untuk terus semangat menjalani aktivitas mereka.
Apresiasi Bupati untuk Baznas dan Masyarakat
Dalam sambutannya, Bupati Indrata Nur Bayuaji menyampaikan apresiasi tinggi kepada Baznas Kabupaten Pacitan yang konsisten menyalurkan bantuan tepat sasaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada ASN dan seluruh masyarakat yang dengan tulus telah berpartisipasi dalam gerakan kepedulian sosial ini.
"Saestu kula nyuwun doa panjenengan sedaya dalam setiap kesempatan untuk Pacitan yang semakin sejahtera dan bahagia, jauh dari marabahaya," ujar Bupati.
Bupati menegaskan, keberadaan Baznas bukan hanya sebagai lembaga penyalur zakat, tetapi juga mitra pemerintah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pacitan.
Bantuan yang Tepat Sasaran dan Bermanfaat
Ketua Baznas Kabupaten Pacitan, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa proses pendataan mustahik dilakukan secara selektif agar bantuan benar-benar diberikan kepada pihak yang membutuhkan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah zakat, infaq, dan sodaqoh yang dititipkan kepada Baznas tersalurkan kepada mereka yang tepat sasaran, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung,” ujarnya.
Selain bantuan langsung berupa uang tunai, Baznas juga memiliki berbagai program pendukung seperti bantuan pendidikan, kesehatan, modal usaha kecil, dan pemberdayaan ekonomi umat. Program-program ini diharapkan dapat membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Harapan dan Dampak Jangka Panjang
Bantuan zakat dan infaq yang disalurkan tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari penerima, tetapi juga menumbuhkan rasa optimisme. Banyak guru ngaji yang mengaku bantuan ini menjadi penyemangat untuk terus mengajar tanpa mengkhawatirkan kebutuhan pokok.
Salah satu penerima, Siti Aisyah (45), seorang guru ngaji dari Kecamatan Pacitan, mengaku bersyukur atas perhatian yang diberikan.
> “Alhamdulillah bantuan ini sangat membantu, apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang terus naik. Semoga Allah membalas kebaikan para pemberi zakat,” ujarnya dengan haru.
Anak-anak yatim yang menerima bantuan juga tampak gembira. Beberapa di antaranya mengaku akan menggunakan dana tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah baru, sehingga semakin semangat dalam belajar.
Komitmen Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan penyaluran ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah, Baznas, dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang luas. Dukungan masyarakat, baik dalam bentuk materi maupun doa, menjadi modal utama dalam membangun Kabupaten Pacitan yang lebih sejahtera.
Dengan semangat Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan, diharapkan momentum ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial adalah pondasi penting dalam membangun daerah yang berdaya, mandiri, dan berkeadilan. (E.setyo)