Search

Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pacitan: Semarak Satu Tekad Menuju Indonesia Emas

Pertunjukan kembang api mewarnai langit malam peluncuran ILP di Pacitan.


PACITAN, Lidikinvestigasi.com – Pemerintah Kabupaten Pacitan resmi menggelar Kick Off Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) Tahun 2024 pada Senin malam, (12/8/2024), di kawasan wisata Pantai Pancer Door. Acara ini menjadi bagian dari Semarak Satu Tekad untuk mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang terintegrasi, merata, dan berkualitas, demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Kesehatan RI , Wakil Bupati Pacitan Gagarin , jajaran DPRD Kabupaten Pacitan , unsur Forkopimda , kepala organisasi perangkat daerah (OPD), kepala puskesmas dan staf dari 24 puskesmas, serta ratusan warga.


Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Daru Mustikoaji , menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan pokok:

  1. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, masyarakat, dan lintas sektor mengenai konsep Integrasi Layanan Primer di puskesmas, pustu, dan posyandu.

  2. Mendorong dukungan dari pemangku kebijakan, sektor terkait, dan masyarakat terhadap pelaksanaan ILP di seluruh fasilitas kesehatan tingkat primer.

Menurutnya, ILP merupakan salah satu pilar dari Transformasi Sistem Kesehatan Nasional , yang akan membawa perubahan signifikan pada pola pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk di Pacitan.



Peserta kegiatan Kick Off Semarak Satu Tekad Wujudkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer menuju Indonesia Emas adalah Kepala daerah, Forkompinda, Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Kepala Puskesmas dan staf di 24 Puskesmas, serta segenap masyarakat.


Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer yang dicanangkan Kementerian Kesehatan memiliki tiga fokus utama :

  1. Pelayanan kesehatan berbasis siklus hidup – mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, balita, anak pra sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia.

  2. Mendekatkan layanan kesehatan – membangun jejaring hingga tingkat desa dan dusun, dengan fasilitas dan SDM yang terstandarisasi di puskesmas, pustu, dan posyandu.

  3. Memperkuat pemantauan wilayah setempat – menggunakan digitalisasi dan dashboard situasi kesehatan per desa, termasuk kunjungan rumah untuk memastikan seluruh wilayah terpantau.

Dalam implementasinya, puskesmas akan bergeser dari organisasi berbasis program menjadi organisasi berbasis siklus hidup . Unit pelayanan desa (Pustu) akan diperkuat dengan tenaga minimal 1 perawat, 1 bidan, dan 2 kader kesehatan . Posyandu juga akan mengubah sistem dari 5 meja pelayanan menjadi 5 langkah pelayanan yang lebih terstruktur dan fokus pada skrining penyakit menular maupun tidak menular.

Malam peluncuran di Pancer Door berlangsung semarak. Ribuan warga memadati area acara yang juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis sepanjang jalan menuju panggung utama. Sorak sorai penonton memuncak saat pertunjukan kembang api memenuhi langit malam. Hiburan dari grup Guyon Maton Cak Precil cs membuat suasana semakin hidup.

Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Dengan pelayanan primer yang terintegrasi, kami ingin Pacitan menjadi daerah dengan kualitas kesehatan masyarakat yang tinggi,” ujarnya.

Dengan adanya ILP, Pemkab Pacitan berharap pelayanan kesehatan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pusat kota hingga pelosok desa. Transformasi ini diharapkan menjadi landasan bagi generasi yang lebih sehat, produktif, dan siap menyambut Indonesia Emas 2045 . (E.setyo)