SMKN 1 Pacitan Sambut 544 Siswa Baru, MPLS Dimulai dengan Sistem Pembelajaran Blok dan Edukasi Karakter

Tahun ajaran baru dimulai di SMKN 1 Pacitan dengan 544 siswa baru. MPLS berlangsung selama seminggu dengan sistem pembelajaran blok dan penanaman karakter.

SMKN 1 Pacitan Sambut 544 Siswa Baru, MPLS 2024 Dimulai dengan Penanaman Karakter dan Inovasi Sistem Blok

PACITAN – Lidikinvestigasi.com

Tahun ajaran baru 2024/2025 resmi dimulai hari ini sesuai dengan kalender pendidikan nasional. Di seluruh Indonesia, berbagai jenjang pendidikan mulai dari dasar hingga menengah atas memasuki masa aktif pembelajaran. Di Kabupaten Pacitan, salah satu sekolah menengah kejuruan terkemuka, SMKN 1 Pacitan, turut menyambut semangat tahun ajaran baru dengan melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)


Dalam pelaksanaan MPLS yang digelar pada Senin, 15 Juli 2024, Kepala SMKN 1 Pacitan Joko Supriyadi menyampaikan bahwa sekolahnya menerima 544 siswa baru, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 425 siswa.

"Alhamdulillah, tahun ajaran baru ini kita menerima 544 siswa baru. Kenaikan ini merupakan dampak dari prestasi yang telah diraih sekolah. Kami bangga karena kepercayaan masyarakat Pacitan terhadap SMKN 1 semakin tinggi," ujarnya di sela-sela pembukaan MPLS.

Prestasi akademik dan non-akademik yang diraih sekolah disebut sebagai magnet utama peningkatan jumlah peserta didik baru. Hal ini menjadi indikator bahwa SMKN 1 Pacitan terus mengalami pertumbuhan kualitas yang positif dari tahun ke tahun.


Kegiatan pembukaan MPLS dipusatkan di Gedung Olahraga (GOR) yang terletak di kompleks belakang SMKN 1 Pacitan. Sebelum menuju lokasi, seluruh siswa baru berbaris rapi dan berjalan bersama dari kampus barat (SMIK) menuju GOR. Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk awal penanaman nilai-nilai tanggung jawab dan disiplin sejak hari pertama.

"Dengan berjalan bersama dan teratur menuju GOR, siswa baru mulai kami tanamkan nilai tanggung jawab terhadap diri sendiri. Ini bagian dari pendidikan karakter yang kami terapkan," tambah Joko Supriyadi.

MPLS tahun ini tidak hanya diisi oleh guru pendamping internal sekolah, melainkan juga melibatkan pihak eksternal seperti Kodim dan Polres Pacitan. Kolaborasi ini bertujuan memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial kepada para siswa baru.

Kegiatan MPLS dijadwalkan berlangsung selama satu minggu penuh, dengan materi utama meliputi:

  • Pengenalan lingkungan sekolah dan fasilitas

  • Penanaman nilai karakter dan integritas

  • Pengenalan kurikulum dan program unggulan

  • Edukasi anti-perundungan dan etika bermedia sosial

Salah satu hal baru yang diperkenalkan tahun ini adalah penerapan sistem pembelajaran blok. Dalam sistem ini, siswa akan belajar mata pelajaran kejuruan sesuai jurusan secara intensif selama satu minggu penuh, kemudian bergantian dengan mata pelajaran umum di minggu berikutnya.

"Sistem blok ini akan membantu siswa fokus mendalami kompetensi kejuruan. Kami ingin lulusan SMKN 1 Pacitan benar-benar siap kerja dan memiliki keunggulan kompetitif," terang Joko.

Langkah ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, serta mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila.

Pembukaan resmi MPLS dilakukan secara serentak di seluruh Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dari Surabaya melalui siaran langsung via Zoom Meeting. Seluruh sekolah, termasuk SMKN 1 Pacitan, mengikuti kegiatan tersebut secara daring.

Dalam pembukaan tersebut, Dinas Pendidikan menekankan pentingnya menciptakan sekolah bebas perundungan, serta menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.

Sebagai bagian dari rangkaian MPLS, SMKN 1 Pacitan juga akan menyelenggarakan PTA (Penerimaan Tamu Ambalan) bagi siswa baru yang menjadi anggota Pramuka. Kegiatan ini bertujuan mempererat semangat kebersamaan dan jiwa kepemimpinan siswa sejak awal.

Kepala sekolah juga menegaskan pentingnya dukungan dari orang tua dan wali murid untuk menyukseskan proses pendidikan di sekolah. Menurutnya, kemajuan sekolah tidak hanya bergantung pada guru dan siswa, tetapi juga pada sinergi dengan masyarakat.

"Kami mohon dukungan penuh dari orang tua siswa untuk bersama-sama memajukan SMKN 1 Pacitan. Kami menjalankan amanat undang-undang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan itu hanya bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak," pungkasnya. (E.setyo)