Festival Ronthek Pacitan 2024 Resmi Dibuka, Kembali Masuk Karisma Event Nusantara

Festival Ronthek Pacitan 2024 resmi dibuka oleh Bupati Indrata. Masuk 110 KEN, festival ini tampilkan seni perkusi bambu dan dorong ekonomi kreatif lokal.

Festival Ronthek Pacitan 2024 Resmi Dibuka, Masuk Kembali dalam 110 Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

PACITAN – Lidikinvestigasi.com
Kota Pacitan kembali menjadi sorotan nasional lewat perhelatan budaya akbar Festival Ronthek Pacitan 2024, yang resmi dibuka pada Senin malam, 15 Juli 2024. Acara tahunan ini dibuka langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, dengan kemeriahan luar biasa yang diwarnai penampilan memukau dari Etno Ensemble ISI Surakarta sebagai pembuka.

Festival Ronthek kali ini merupakan yang kedua kalinya secara berturut-turut masuk dalam daftar 110 Karisma Event Nusantara (KEN) — sebuah program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) untuk mengangkat kekayaan budaya lokal ke level nasional bahkan internasional.


Ribuan masyarakat Pacitan dan wisatawan dari berbagai daerah memadati pusat kota untuk menyaksikan festival yang menampilkan seni perkusi bambu tradisional khas Pacitan. Jalanan berubah menjadi panggung terbuka, dipenuhi semangat, irama, dan antusiasme.

Total 20 grup ronthek akan tampil selama tiga malam berturut-turut, dan pada malam pembukaan, sebanyak 7 grup pertama berhasil menyihir penonton dengan atraksi energik dan kostum-kostum tradisional yang penuh warna.

Tamu kehormatan turut hadir dari berbagai lembaga, termasuk:


Dalam sambutannya, Bupati Indrata Nur Bayuaji menyatakan rasa bangga dan apresiasinya atas keberlangsungan Festival Ronthek yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

"Alhamdulillah, kita bisa membuktikan bahwa Ronthek bukan hanya hiburan lokal, tapi kebanggaan masyarakat Pacitan. Mari kita angkat derajat Ronthek, baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Mas Aji.

Bupati juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi menjadikan festival ini tetap bertahan dalam daftar Karisma Event Nusantara selama dua tahun berturut-turut.

"Ini bukti bahwa seni perkusi bambu khas Pacitan bisa diterima luas oleh masyarakat, bahkan menjadi daya tarik wisata budaya," tambahnya.


Agustin Paranginangin, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Festival Ronthek tidak hanya menampilkan atraksi budaya, namun juga menjadi contoh sukses kolaborasi lintas sektor.

"Festival ini membuktikan bahwa budaya lokal bisa bertransformasi menjadi penggerak ekonomi kreatif. Konsep yang unik, inovatif, dan pelaksanaan yang terus meningkat kualitasnya menjadi alasan kenapa Ronthek Pacitan kembali masuk dalam Kalender Event Nusantara," kata Agustin.

Ia juga menyampaikan harapan besar agar festival ini mampu memberi dampak nyata pada pertumbuhan ekonomi di Pacitan, terutama melalui peningkatan kunjungan wisatawan dan keterlibatan pelaku UMKM lokal.

Pada kesempatan yang sama, Agustin Paranginangin menyerahkan piagam penghargaan secara resmi kepada Bupati Pacitan sebagai bentuk apresiasi atas terpilihnya Festival Ronthek Pacitan dalam 110 Kalender Event Nusantara 2024.

Penghargaan ini sekaligus menjadi pengakuan atas konsistensi Pacitan dalam merawat dan mengembangkan warisan budaya daerah.

Ronthek adalah seni pertunjukan khas Pacitan yang menggabungkan perkusi bambu, irama dinamis, gerak koreografi, serta kostum dan properti visual yang atraktif. Biasanya dimainkan oleh puluhan anak muda dalam satu grup yang tampil secara beriringan di jalan raya atau arena terbuka.

Keunikan Ronthek terletak pada kombinasi suara ritmis bambu yang dipukul, seruan penyemangat antar pemain, serta kreativitas dalam memvisualisasikan tema-tema kekinian melalui seni tradisi.

Festival ini juga disambut antusias oleh para pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan masyarakat lokal yang memanfaatkan momen ini untuk membuka lapak dagangan. Sejumlah sektor yang terdampak langsung secara positif antara lain:

Festival Ronthek Pacitan 2024 menjadi lebih dari sekadar pertunjukan seni — ia menjadi panggung kolaboratif antara pemerintah, seniman lokal, pelaku usaha, dan masyarakat. Selain memperkuat identitas budaya Pacitan, festival ini juga memperluas peluang ekonomi kreatif dan pariwisata yang berkelanjutan.

"Semoga ke depan, Ronthek tidak hanya menjadi ikon Pacitan, tapi juga simbol kekayaan budaya Jawa Timur di mata dunia," tutup Bupati Indrata.

Penulis: E.setyo