Search

Grebeg Suro 2024: Eyang Katong Cup X Hadirkan 130 Kuda, Gairahkan Tradisi dan Ekonomi Ponorogo


Grebeg Suro 2024: Pacuan Kuda Eyang Katong Cup X Kembali Gairahkan Tradisi dan Ekonomi Ponorogo

Ponorogo, Lidikinvestigasi.com — 29 Juni 2024
Perayaan Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo kembali disemarakkan dengan pacuan kuda legendaris "Eyang Katong Cup X", yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (29–30 Juni 2024). Event ini tak hanya mempertahankan warisan budaya sejak era 70-an, namun juga menjadi magnet ekonomi dan pariwisata lokal.

Tahun ini, sebanyak 130 kuda pacu dari berbagai daerah di Pulau Jawa turun ke arena. Para joki yang tangkas dan berpengalaman bertanding di 16 kelas berbeda, menempuh lintasan pacuan sepanjang 600 hingga 1000 meter.

Sorak-sorai penonton membahana sepanjang pertandingan, memberikan semangat pada jagoan masing-masing. Atmosfer khas Grebeg Suro terasa kental dengan perpaduan antara seni, olahraga, dan semangat gotong royong masyarakat.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko atau yang akrab disapa Kang Bupati, menyambut baik antusiasme masyarakat dan peserta pacuan. Ia berharap event Eyang Katong Cup bisa terus berlanjut tiap tahunnya sebagai ikon budaya dan atraksi wisata Ponorogo.

"Semua sektor ekonomi coba kami ulik. Pacuan kuda ini punya turunan ekonomi yang banyak dan menjanjikan. Dengan pacuan kuda, UMKM juga ikut laku," ujar Kang Bupati.

Ia menambahkan, peningkatan kualitas event, baik dari sisi penyelenggaraan maupun peserta, akan memberikan efek domino pada sektor pariwisata, transportasi, kuliner, dan kerajinan lokal.

Pacuan kuda bukan hanya ajang adu kecepatan, tetapi juga bagian dari warisan budaya dalam menyambut bulan Suro, bulan yang disakralkan dalam tradisi Jawa. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dalam identitas budaya masyarakat Ponorogo.

Bagi masyarakat dan pemerintah daerah, mempertahankan dan mengembangkan pacuan kuda adalah upaya melestarikan budaya sekaligus membangkitkan potensi ekonomi daerah berbasis tradisi.

Selama dua hari pelaksanaan event, perputaran ekonomi di sekitar lokasi pacuan terpantau meningkat. Penjual makanan, pedagang suvenir, hingga penginapan merasakan dampak positif dari tingginya kunjungan masyarakat lokal dan luar daerah.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo melihat momentum ini sebagai peluang strategis untuk mengembangkan ekowisata dan wisata budaya secara berkelanjutan.

Dengan konsep yang semakin matang dan dukungan masyarakat, Eyang Katong Cup X membuktikan bahwa olahraga tradisional seperti pacuan kuda masih relevan dan mampu menjadi daya tarik utama dalam kalender wisata budaya.

Kang Bupati menegaskan komitmen Pemkab Ponorogo untuk terus menghadirkan event-event berbasis kearifan lokal yang dapat mengangkat martabat budaya daerah serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Penulis: Aris
Editor: Redaksi Lidikinvestigasi.com