Menjelang Hari Jadi ke-279, Pemerintah Kabupaten Pacitan Gelar Ziarah ke Makam Tokoh Pendiri
Pacitan, Lidikinvestigasi.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pacitan (Hajatan) ke-279, Pemerintah Kabupaten Pacitan melaksanakan ziarah ke makam para tokoh pendiri dan leluhur daerah, Jumat (16/2/2024). Tradisi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan tahunan yang bertujuan mempererat nilai sejarah dan kultural masyarakat Pacitan.
Ziarah dilaksanakan secara serentak di tiga lokasi berbeda, yaitu makam Kanjeng Jimat (Jogokardjo I) di pemakaman Giri Sampurno, Desa Tanjungsari, makam Notopuro dan Ki Ageng Petung di Desa Kembang, serta makam Setroketipo di Dusun Wonokitri, Desa Widoro.
Bupati Pacitan Pimpin Ziarah di Giri Sampurno
Ziarah di Giri Sampurno dipimpin langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang hadir bersama jajaran pejabat daerah, Kapolres, perwakilan TNI, serta masyarakat sekitar. Kegiatan diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipandu oleh petugas dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan.
Dalam keterangannya, Bupati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur sekaligus penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa besar dalam membangun pondasi Pacitan sebagai kabupaten yang mandiri dan religius.
“Ziarah ini menjadi simbol penghormatan kita kepada para pendiri Pacitan. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi momentum untuk menumbuhkan kesadaran sejarah, terutama bagi generasi muda. Kita harus memahami dan menghargai perjuangan para leluhur dalam membangun daerah ini,” ujar Bupati.
Wakil Bupati dan Kajari Pimpin Ziarah di Lokasi Lain
Secara paralel, Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, memimpin ziarah ke makam Notopuro dan Ki Ageng Petung di Desa Kembang. Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan memimpin kegiatan serupa di makam Setroketipo, Dusun Wonokitri.
Ketiganya bersama rombongan melaksanakan doa bersama dengan penuh khidmat. Prosesi berlangsung tertib dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
Ziarah Sebagai Sarana Edukasi Sejarah
Ziarah ke makam para tokoh pendiri Pacitan tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga nilai edukatif. Pemerintah daerah menilai kegiatan ini sebagai sarana edukasi sejarah dan budaya, yang dapat ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar semakin mengenal akar sejarah daerahnya.
Bupati juga menambahkan bahwa tim penelusuran sejarah Kabupaten Pacitan yang telah dibentuk sejak tahun lalu kini sudah menyelesaikan hampir 90% proses penelitiannya. Tim ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sejarawan lokal dan instansi pendidikan.
“Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat. Semoga upaya kita dalam menelusuri dan melestarikan sejarah Kabupaten Pacitan dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Kegiatan ziarah tersebut juga menjadi pembuka dari sejumlah agenda budaya dan seremonial dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Pacitan ke-279, yang tahun ini mengusung tema “Pacitan Mrabu Rahayu” yang bermakna berwibawa, selamat, dan sejahtera. (E.setyo)