Jalan Sehat Ganjar-Mahfud di Pacitan Tuai Sorotan: DLH Tak Dilibatkan, Sampah Berserakan
PACITAN – Lidikinvestigasi.com | Kegiatan jalan sehat yang digelar dalam rangka kampanye pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Alun-Alun Pacitan pada Minggu, 4 Februari 2024, menyisakan polemik. Ribuan peserta yang memadati kawasan alun-alun meninggalkan jejak kerusakan dan sampah yang memicu kritik dari sejumlah pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan.
Menurut pantauan dan laporan dari warga, rumput taman rusak akibat terinjak-injak peserta, sementara tumpukan sampah terlihat di sejumlah titik, terutama di jalur yang dilalui peserta jalan sehat.
Sekretaris DLH Kabupaten Pacitan, M. Muslih, ST, MT, menyayangkan kurangnya koordinasi antara pihak panitia dan dinasnya dalam penyelenggaraan kegiatan yang berskala besar tersebut.
“Seyogianya siapa pun yang ingin menggunakan fasilitas publik seperti alun-alun, harus memperhitungkan segala kemungkinan, mulai dari titik sampah hingga potensi membludaknya PKL,” ujar Muslih saat dikonfirmasi, Senin (5/2/2024).
Ia menambahkan bahwa DLH telah menyediakan fasilitas tempat sampah dalam jumlah cukup, namun karena tidak ada pemberitahuan resmi dari panitia, maka tidak ada tenaga kebersihan yang disiagakan.
“Kami tidak menerima permohonan bantuan kebersihan. Jadi tidak ada petugas yang berjaga, terlebih itu hari libur. Akhirnya, kami baru bisa turun setelah media memberitakan kondisi pascaacara,” jelasnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 DLH Pacitan, Yoni Kristanto, mengakui bahwa koordinasi yang kurang menyebabkan kondisi alun-alun sempat tidak terkontrol.
“Slogan kami jelas: Sampahmu Tanggung Jawabmu. Sayangnya, pada acara itu tidak ada persiapan dari pihak panitia terkait penanganan limbah acara massal,” ungkapnya.
Setelah menerima laporan, DLH langsung mengerahkan petugas untuk membersihkan sampah di seluruh jalur jalan sehat, termasuk kawasan alun-alun.
“Alhamdulillah dalam waktu singkat, kondisi kembali bersih. Tapi ini menjadi pelajaran penting ke depan. Koordinasi antarinstansi harus diperkuat, apalagi untuk event besar seperti ini,” tambah Yoni.
Alun-alun Pacitan merupakan salah satu ikon kebanggaan warga dan simbol keberhasilan tata kelola kota. Setiap tahunnya, Kabupaten Pacitan rutin meraih penghargaan Adipura sebagai kota bersih. Keberhasilan itu, menurut DLH, tidak hanya bergantung pada pemerintah, namun juga dukungan masyarakat.
“Alun-alun bukan hanya milik pemerintah. Masyarakat juga harus punya rasa memiliki. Mari kita jaga keindahan dan kebersihannya bersama-sama,” pesan Muslih.
Kegiatan jalan sehat tersebut memang meriah dan menyita perhatian publik. Namun evaluasi perlu dilakukan agar penyelenggaraan kegiatan besar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap fasilitas umum. (E.setyo)