Dinas Kesehatan Pacitan Gaungkan MP-ASI Kaya Protein Hewani untuk Cegah Stunting
PACITAN – Lidikinvestigasi.com | Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting melalui kegiatan edukatif bertajuk "Ngobras PMBA dan Prohe Gasing", Jumat (2/2/2024).
Acara ini bertepatan dengan momentum Hari Gizi Nasional ke-64, dan dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan, Efi Suraningsih, bersama kader Posyandu dan bidan dari 13 desa lokus stunting tahun 2024.
Ngobras PMBA (Ngobrol Santai Pemberian Makan pada Bayi dan Anak) dan Prohe Gasing (Protein Hewani Cegah Stunting) merupakan bagian dari kampanye penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola makan sehat bagi anak.
“PMBA sangat penting untuk pencegahan stunting. Pemberian makanan yang kurang tepat pada bayi dan anak bisa memicu masalah gizi. Tak harus mahal, cukup manfaatkan bahan lokal dengan nutrisi seimbang dan tekstur sesuai usia,” jelas dr. Daru Mustikoaji, Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Meski sering disangka akibat faktor genetik, stunting sebenarnya lebih banyak dipicu oleh kekurangan gizi, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Studi oleh Headey et al. (2018) mengungkap bahwa konsumsi protein hewani (daging, telur, ikan, susu, dll) berperan penting dalam menekan risiko stunting. Bahkan, konsumsi lebih dari satu jenis protein hewani menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding konsumsi tunggal.
Kegiatan ini diikuti oleh:
-
Ketua TP PKK dari 13 desa lokus stunting
-
Kader Posyandu Balita
-
Bidan desa
-
Serta lintas sektor pemerintah dan swasta
Tujuannya adalah memperkuat koordinasi dan komitmen bersama dalam menyebarluaskan informasi tentang pentingnya MP-ASI kaya protein hewani, serta mendorong sinergi pencegahan stunting dari hulu hingga hilir.
Dengan rangkaian kegiatan ini, Dinas Kesehatan berharap terjadi:
-
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi anak
-
Peningkatan kapasitas kader dan tenaga kesehatan
-
Kolaborasi multisektor dalam penanganan stunting berbasis komunitas
“Kita harus dorong gerakan bersama. Tidak hanya sektor kesehatan, tapi juga peran swasta dan pemerintah desa sangat penting,” tambah dr. Daru.
(E.setyo)