Bupati Pacitan Buka Forum RKPD 2025: Fokus pada Integrasi Pusat-Daerah dan Transformasi Digital
Pacitan, Lidikinvestigasi.com – Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai menyusun arah kebijakan pembangunan tahun depan melalui Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025. Forum tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten, Rabu (31/01/2024).
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya penyusunan RKPD yang tidak hanya bersifat administratif, namun harus fokus dan selaras dengan tema nasional. Tahun 2025 menjadi tahun strategis karena mengusung tema besar: "Integrasi Pembangunan Pusat-Daerah dan Penguatan Pembangunan Berbasis IT".
“Forum ini sangat penting untuk mengakomodasi semua aspirasi tanpa lepas dari tema yang ditentukan pusat, karena ada keselarasan di situ. Apa yang menjadi target, tujuan, dan sasaran RKPD harus mendapat perhatian prioritas agar cita-cita bersama membangun masyarakat Pacitan yang sejahtera dan bahagia bisa tercapai,” ujar Mas Aji, sapaan akrab Bupati.
Lima Prioritas Pembangunan RKPD Pacitan 2025
Dalam forum tersebut, disampaikan bahwa ada lima prioritas pembangunan yang akan menjadi arah strategis dalam RKPD Kabupaten Pacitan 2025:
Penguatan dan Pemeliharaan Kualitas Infrastruktur Daerah
Fokus pada pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas antarwilayah.Peningkatan Stabilitas Sosial dan Politik
Termasuk penguatan nilai-nilai demokrasi, ketahanan sosial, dan keamanan lokal.Menjaga Ekosistem Produktif Pelaku Ekonomi Lokal
Dukungan kepada UMKM, petani, nelayan, dan sektor informal.Pengembangan Internet of Things (IoT)
Digitalisasi sektor pelayanan publik, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan.Integrasi Orientasi Pembangunan Pusat dan Daerah
Respon terhadap visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana tertuang dalam RPJMN dan RPJP.
RKPD Jadi Dasar Kebijakan APBD 2025
RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan yang akan menjadi landasan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025. Oleh karena itu, proses penyusunannya harus melalui pendekatan partisipatif, berbasis data, dan mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Bupati berharap semua elemen masyarakat, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, dapat memberikan masukan secara aktif agar kebijakan yang dihasilkan tidak sekadar formalitas, melainkan benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat Pacitan.
“Kita tidak bisa hanya terpaku pada angka atau data teknokratis. Harus ada pendekatan sosial dan kultural yang menyatu dalam rencana pembangunan kita,” tegasnya.
Komitmen pada Pembangunan Inklusif dan Digital
Forum konsultasi ini menjadi bagian dari tahapan Musrenbang dan menunjukkan komitmen Pemkab Pacitan untuk menjalankan proses perencanaan yang terbuka, inklusif, dan berbasis teknologi.
Di tengah tantangan global dan tuntutan zaman, digitalisasi dan integrasi pusat-daerah dinilai sebagai kunci dalam mendorong pelayanan publik yang efisien dan pembangunan yang merata.
Penulis: E. Setyo
Editor: Redaksi Lidikinvestigasi