Pacitan, Lidikinvestigasi.com – Memasuki musim penghujan yang telah berlangsung lebih dari satu bulan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan mulai melakukan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi banjir, khususnya di titik-titik rawan genangan yang menjadi langganan banjir sesaat di wilayah kota.
Langkah yang dilakukan antara lain pengerukan sedimen, pembersihan gulma dan rumput dari badan saluran drainase, serta perbaikan saluran yang rusak akibat usia atau erosi air. Semua ini merupakan bentuk implementasi nyata dari slogan "Sat Set Wat Wet" yang dicanangkan Bupati Indrata Nur Bayuaji dalam gerakan pelayanan cepat dan tanggap.
“Kami sudah petakan titik-titik rawan genangan di Kota Pacitan, dan saat ini sedang dilakukan penanganan secara detail dan terukur,” ujar Tonny Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan, saat ditemui di kawasan Blumbang, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan.
Salah satu titik kritis yang sedang ditangani adalah Kali Kunir dan saluran di Jalan Letjen S. Parman. Di lokasi tersebut dilakukan pengerukan sedimen dan perluasan penampang saluran untuk meningkatkan kapasitas debit air.
Selain itu, dibangun pula Rumah Pompa Ploso di Jalan Gatot Subroto (depan SPBU Ploso), dengan kapasitas pompa 180 liter/detik, guna mempercepat pengaliran air saat hujan deras turun.
Tonny menjelaskan bahwa program ini tidak dilakukan secara sporadis, melainkan terintegrasi dalam sistem manajemen PDCA (Plan, Do, Check, Action):
-
Plan (Perencanaan): Pemetaan dan perencanaan teknis titik rawan.
-
Do (Pelaksanaan): Eksekusi pekerjaan lapangan.
-
Check (Evaluasi): Menilai efektivitas hasil.
-
Action (Tindak Lanjut): Penyesuaian dan perbaikan berkelanjutan.
“Tidak ada perencanaan manusia yang sempurna. Harus ada evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi lagi, perbaiki lagi, sampai sistem ini benar-benar efektif,” jelas Tonny, saat melakukan kalibrasi alat deteksi dini elevasi muka air di Blumbang.
Tonny juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari kelurahan, kecamatan, OPD terkait, hingga Polsek dan Koramil.
“Koordinasi sangat penting untuk mewujudkan Pacitan yang nyawiji (bersatu) dan bebas banjir. Semua pihak harus bergerak bersama,” tambahnya. (E.setyo)
Dinas PUPR Pacitan menunjukkan langkah proaktif dalam menghadapi musim hujan melalui penataan drainase dan pembangunan infrastruktur baru seperti rumah pompa. Dengan penerapan sistem manajemen yang terukur dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Kota Pacitan semakin tangguh terhadap bencana banjir.