Search

Akses Jalan Malang–Lumajang Ditutup Sementara: Gubernur Imbau Gunakan Jalur Probolinggo

 

Tinjau Dampak APG Semeru, Gubernur Khofifah Pastikan Keselamatan dan Perlindungan Masyarakat Jadi Prioritas Utama

Akses Jalan Malang–Lumajang Ditutup Sementara: Gubernur Imbau Gunakan Jalur Probolinggo

LUMAJANG, Lidikinvestigasi.com – Pasca terjadinya Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022, sejumlah langkah cepat dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turun langsung ke lokasi terdampak untuk meninjau kondisi pengungsi dan memastikan penanganan bencana berjalan optimal.

Didampingi oleh Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, Bupati Lumajang, dan sejumlah pejabat terkait lainnya, Gubernur Khofifah mengunjungi beberapa titik penting seperti Posko Pengungsian, Kantor Balai Desa Penanggal, dan Jembatan Kajar Kuning di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pemerintah daerah langsung berkoordinasi setelah kejadian APG terjadi. Pemprov Jatim segera mengirimkan tim medis serta personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memperkuat sistem evakuasi, distribusi logistik, serta pelayanan kesehatan di tempat pengungsian.

"Kami pastikan masyarakat yang terdampak langsung mendapatkan penanganan, baik dari sisi kesehatan maupun logistik. Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak agar proses evakuasi berjalan cepat dan aman," ujar Khofifah.

Sebagai langkah antisipasi keselamatan, akses jalan penghubung Malang – Lumajang ditutup sementara karena terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Masyarakat diimbau untuk sementara waktu menggunakan jalur alternatif melalui Probolinggo hingga situasi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

"Kami tidak ingin ada korban jiwa karena melintas di jalur berbahaya. Untuk sementara, mohon masyarakat bersabar dan gunakan jalur aman yang sudah disiapkan," tegas Gubernur.


Gubernur Khofifah juga menambahkan bahwa seluruh jajaran Forkopimda Jawa Timur terus melakukan pemantauan dan evaluasi kondisi lapangan. Tujuannya agar langkah penanganan bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

“Keamanan dan keselamatan warga adalah prioritas. Semua langkah kita ambil untuk memastikan masyarakat terlindungi,” imbuhnya.


Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Pemprov Jawa Timur bersama stakeholder terkait akan terus bersinergi memastikan proses pemulihan berjalan baik, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa secepatnya. (red)